Sabtu, 28 Juni 2008

"Kisah dibalik sholat 5 waktu"

Kisah dibalik sholat 5 waktu

Ali bin Abi Talib r.a berkata :

"Sewaktu Rasullullah S.A.W duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu berkata: Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S. yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.' Lalu Rasullullah S.A.W.bersabda: 'Silakan bertanya.' Berkata orang Yahudi: 'Sila terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Sembahyang Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada TuhanNya, Sembahyang Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi, Sembahyang Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S.,maka setiap mukmin yang bersembahyang Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya. Sembahyang Isya' itu ialah sembahyang yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku, Sembahyang Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini kerana apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya tiap orang kafir.'

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan didapati oleh orang yang sembahyang.

Rasullullah S.A.W bersabda:

"Jagalah waktu-waktu sembahyang terutama sembahyang yang pertengahan, sembahyang Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukimin yang mengerjakan sembahyang pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat."

Sabda Rasullullah S.A.W. lagi: 'Manakala sembahyang Asar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan sembahyang Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir. Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang dimaksud: 'Jagalah waktu-waktu sembahyang terutama sekali sembahyang yang pertengahan, sembahyang Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sembahyang Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.


Sabda Rasullullah S.A.W.:

'Sembahyang Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sembahyang Isya' berjamaah, Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.'

Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya:

'Sembahyang Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan sembahyang subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu:
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (S.A.W). Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?'.

Sabda Rasullullah S.A.W.:

'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam A.S. selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan diwaktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S.W.T. kepada makhlukNya.'
Kata orang Yahudi: 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu.'

Sabda Rasullullah S.A.W.:

'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. tujuh perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus.
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath.
7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.'
Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara semua para nabi-nabi.'

Sabda Rasullullah S.A.W.:

'Seorang nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat).'
Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka Rasulullah (kami percaya bahawa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah)'.

(sumber: almuhibbin-almuhibbin.blogspot.com)

Jumat, 27 Juni 2008

"Wali Songo"

"Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.

Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.

Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.

Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.

Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.

Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha

(Sumber: www.pesantren.net)

Kamis, 26 Juni 2008

Doa Tawasul Kepada Rasulullah SAW

“Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu, Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan syafaatilah aku dengannya”
(Mustadrak ala shahihain hadits no. 1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban hadits no.1219).